Architecture

for the Poor:

The Barefoot Architects.





Blog design under development.


"Double Click" on the pictures for enlargement.



Barefoot Architects from Unpar, Unud, ITENAS, Unhas in Bali during the Economic Crisis 1999.


Cleaning the Beach with Barefoot Architects


Barefoot Architects on garbage management in Sanur, Bali: Recycling and Composting Program with the Community.





"Poor People's Economy": Enabling the Poor to Help Themselves.
Recordings of the Barefoot Architects activities in Sanur, Bali.





Barefoot Architects & Engineers: Students Volunteers to Work with The Poor









Barefoot Architects & Engineers in Aceh:

University Students helping Aceh Tsunami Relieft.


Inilah mereka mahasiswa UI : Mahasiswa menjadi “Arsitek Gampong” membantu Aceh!

Istilahnya adalah “Barefoot Arsitek” atau “Arsitek tampa sepatu”. Sebenarnya istilah ini awalnya digunakan kepada “Barefoot Doctors” yaitu Dokter Medis yg masuk desa desa miskin diseluruh dunia, disini “Barefoot Arsitek” (atau calon Arsitek ) masuk Gampong (Kampung dan Desa di Aceh) membantu rakyat yg terkena dampak Tsunami.

Mereka belajar sambil langsung terjun (Learning by Doing) mendampingi warga/ komunitas . Mereka membantu proses menata Gampong kembali , minimal bagaimana penduduk dapat melarikan diri ke tempat aman jika ada Tsunami .





Community participatory land stake out: Barefoot Architects in Aceh Relief Work 2006


Mereka juga ikut membantu mengvermaak desain2 rumah Prototipe mengikuti aspirasi khusus warga. ..membuat Maket kecil biar warga awam bisa melihat apa sih yg akan dibangun. Mereka ikut mendesain prototype rumah khusus “untuk penyandang cacat” , menghitung harga dan banyaknya bahan bangunan yg perlu dibeli warga, dan malah ikut “ngetok ngetok” .

Kesepuluh mahasiswa dgn 1 volunteer dari Austria mengikuti program ini selama satu semester[1]. Mengikuti pelatihan yang di lakukan di UN Habitat dalam pendekatan rehab/ rekons dari A sampe Z (a.l. konsep pembangunan kembali bertumpu kepada masyarakat, peran fasilitator dalam pemberdayaan masyarakat khusus yg miskin , cara “mendatangi” suatu komunitas, belajar dan meng analisasi komunitas bersama warga, pelaksanaan mengidentifikasi masalah, batasan, dan mecari berbagai kemungkinan solusi solusi untuk di pilih secara partisipatif , bagaimana cara mencari batas tanah yg tanda tanda batas banyak sudah hanyut, pelaksanaan penataan phisik desa partisipatif dan perencanaan rumah inti berdasarkan mitigasi /pencegahan korban/ penyelamatan dari bencana gempa / Tsunami dgn aneka cara “membuka” tanah untuk pengadaan gang/ jalan untuk bisa lari secara ke tempat yang lebih bisa selamat, termasuk cara cara melakukan “Konsolidasi Tanah” dan bagaimana medesain tata rumah dan lingkungan untuk akses para penduduk penyandang cacat.

Setelah itu mahasiswa berbagi kelompok dan langsung di tempati di berbagai wadah wadah yg memerlukan mereka , antara lain GTZ / KfW (Donor dari German), Habitat for Humanity, Handicapped Access International, dan program Urban Poverty Program (UPP ) nya Bank Dunia.

Mereka mengabdi selama 2 bulan lebih tetapi dampak keberadaan mereka sangat membantu dan ikut mengukir proses rekonstruksi/rehabilitasi Aceh/ Nias.



Aceh Houses built together with the Community and Local Barefoot Architects





Barefoot Architects from the University of Indonesia (UI) in Aceh



Aceh Post Tsunami Relief and Reconstruction Effort


Barefoot Architects from Udayana, Unpar, Trisakti, UKDW, and Darmstad University in Bali.







[1] Nama nama teman teman adalah Doni, Vera, Sorta, Fajar, …., …. yg di bimbing oleh Mba Herlina, Dosen UI dan Lisa Pollak.

[2] Dua tokoh Arsitek yg kental melayani kepada Rakyat kecil. Sekarang banyak rekan seperjuangan dan juga perintis “Barefoot Arsitek” antara lain Parwoto, Johan Silas, Sri Probo, Dodo Yuliman, Andy Siswanto, Sutan H, Marco K, Wardah , Amienroy, Anindito, Saleh S., Wicaksono, Tjuk Kuswartoyo, Endi, Ikaputra, Herlily, Henry, Eko Prawoto, Inne, R , Loly, Thay, Joice, Jenny, Hendrina, Antonio , dan khusus di Aceh bersama rekan rekan baru Azwar, Vebri, Tots, dan beberapa rekan rekan mahasiswa Unsyah …).